TPA dan TOEFL

Akhirnya selesai juga ujian TOEFL. Pengalaman pertama bagi ku. Luamayan sulit, karena aku tidak terbiasa dengan bahasa Inggris. Pelajaran yang sudah lama ku tinggalkan, dan bahasa yang tak pernah ku gunakan dalam kehidupan ku, tentulah membuat ku pusing mengerjakannya… Padahal dulu aku suka sekali pelajaran bahasa Inggris dan aku ingin sekali pintar berbahasa Inggris tapi kenyataannya sekarang aku sudah buta dengan bahasa Inggris.

Meskipun sulit namun tetap ku jalani dan berusaha mengerjakan soal TOEFL dengan baik karena persyaratan mengikuti pendidikan S2 di UGM harus Lulus Ujian TPA dan TOEFL dengan skor masing-masing 500 dan 450. Semoga aku bisa mencapai skor sesuai ketentuan. Hmm… mengenai Ujian TPA tak kalah sulitnya dengan TOEFL karena kita harus mengetahui kata-kata yang baru dan jarang digunakan dalam percapan sehari-hari dan hitungan atau matematika dasar juga harus kita kuasai karena soal matematika juga banyak. Sebenarnya tidak terlalu sulit tapi karena kita dihukum waktu dalam mengerjakan soalnya maka kita tidak bisa mengerjakan soal matematika dengan baik, sebab waktu yang diberikan sangat sedikit sementara soalnya berjumlah 250 soal, artinya dalam waktu 5 detik kita harus bisa menyelesaikan 1 soal. "TEKUN = GAGAL" itulah rumus baru yang ku peroleh selama pembekalan TPA dan TOELF. Kita dituntut mengerjakan soal dengan benar namun kita tidak boleh tekun mengerjakan soal tersebut karena tidak cukup waktu untuk menekuninya dan kita bisa ketinggalan. Sungguh dua hal yang bertentangan yang harus dilakukan bersamaan. Ujian TPA juga merupakan yang pertama kali ku ikuti. Sebelumnya aku tidak pernah mengikuti test seperti TPA.

Ku berharap semoga aku bisa LULUS UJIAN TPA dan TOEFL…. Kalau tidak lulus ya "NASIB", itu kata dosen pembimbing TPA. Terpaksa Ujian lagi…. Semoga ini yang pertama dan yang terakhir….


 

Comments

Popular posts from this blog

bingung

syukur

Bulan Penuh Rahmat